07.01.21 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Pertanyaan:
Jawaban:
Baba
mengatakan, “Anak-anak yang manis, Saya memberi tahu Anda kisah tentang 84
kelahiran Anda. Ketika Anda mengalami kelahiran pertama Anda, hanya ada agama
dewa-dewi. Kemudian, setelah dua zaman berlalu, Anda mulai melakukan pemujaan
dan membangun kuil-kuil besar. Sekarang adalah akhir dari banyak kelahiran Anda.
Anda memanggil-manggil, ‘Oh Sang Penghapus Kesengsaraan, Sang Pemberkah
Kebahagiaan, datanglah!’ Itulah sebabnya, Saya sekarang telah datang.”
Lagu:
Om Shanti.
Anda
anak-anak mengerti bahwa zaman sekarang ini adalah dunia zaman besi, di mana
semua orang berada dalam kegelapan. Pada mulanya, ketika Bharata adalah surga,
Anda berada di dalam cahaya. Penduduk Bharata, yang menyebut diri mereka
“Hindu”, sebenarnya adalah dewa-dewi pada awalnya. Mereka adalah penghuni surga
di Bharata, dan pada masa itu, tidak ada agama lain; hanya ada satu agama. Surga,
Vaikunth, Bahist, dan Firdaus adalah berbagai sebutan untuk Bharata. Bharata
kuno pada awalnya suci dan kaya raya. Bharata sekarang telah jatuh miskin,
karena masa ini adalah zaman besi. Anda tahu bahwa Anda berada dalam kegelapan.
Ketika Anda dahulu berada di surga, Anda hidup dalam cahaya. Maharani dan
Maharaja surga adalah Shri Lakshmi dan Narayana. Itu dahulu disebut daratan
kebahagiaan. Anda harus mengklaim warisan surga Anda dari Sang Ayah. Itu disebut
jeevan mukti (kebebasan dalam hidup). Semua orang sekarang hidup dalam belenggu.
Bharata pada khususnya dan dunia pada umumnya berada dalam penjara Rahwana,
yaitu pondok kesengsaraan. Bukan berarti bahwa Rahwana hanya ada di Alengka dan
Rama ada di Bharata, kemudian Rahwana datang dan menculik Sita. Semua itu
hanyalah cerita dongeng. Gita adalah kitab suci utama; Gita merupakan permata
dari semua kitab suci dan disampaikan di Bharata oleh Tuhan. Manusia tidak mampu
memberikan keselamatan kepada siapa pun. Di zaman emas, ada dewa-dewi yang
mengalami jeevan mukti, dan mereka memperoleh warisan mereka pada akhir zaman
besi. Orang-orang Bharata tidak mengetahui tentang ini, dan hal ini juga tidak
disebutkan dalam kitab suci mana pun. Kitab suci memuat pengetahuan tentang
jalan pemujaan. Manusia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang
keselamatan. Mereka semua mengajarkan pemujaan. Mereka menyuruh Anda mempelajari
kitab suci, memberikan donasi, dan melakukan perbuatan amal. Pemujaan itu telah
berlangsung sejak zaman tembaga. Di zaman emas dan perak, ada imbalan untuk
pengetahuan. Bukan berarti bahwa pengetahuan ini juga berlanjut di sana. Warisan
yang telah diterima oleh Bharata berasal dari Sang Ayah pada zaman peralihan dan
Anda sekarang sedang menerimanya sekali lagi. Ketika orang-orang Bharata
mengalami penderitaan yang tak terbatas dan menjadi penghuni neraka, mereka
memanggil-manggil, “Oh Sang Penyuci! Sang Penghapus Kesengsaraan dan Sang
Pemberkah Kebahagiaan!” Untuk siapa mereka memanggil-manggil? Untuk diri mereka
sendiri, karena semua orang di Bharata pada khususnya dan dunia pada umumnya
memiliki lima sifat buruk. Sang Ayah adalah Sang Penyuci. Beliau berkata, “Saya
datang pada peralihan setiap siklus. Saya menjadi Sang Pemberkah Keselamatan
Bagi Semua Jiwa. Saya harus mengangkat jiwa-jiwa berintelek batu, mereka yang
tanpa kebajikan, dan para guru, karena ini adalah dunia yang tidak suci.” Zaman
emas disebut sebagai dunia yang suci. Dahulu, itu adalah kerajaan Lakshmi dan
Narayana di Bharata. Orang-orang Bharata tidak tahu bahwa mereka dahulu adalah
master surga. “Daratan ketidaksucian” berarti daratan kepalsuan, sedangkan
“daratan kesucian” berarti daratan kebenaran. Bharata dahulu merupakan daratan
kesucian. Bharata adalah daratan tak termusnahkan yang tidak pernah dihancurkan.
Ketika kerajaan Lakshmi dan Narayana dahulu ada, tidak ada negeri lain. Semua
negeri yang lain muncul belakangan. Manusia telah menulis bahwa siklus
berlangsung selama ratusan ribu tahun. Sang Ayah mengatakan, “Durasi siklus
hanya 5000 tahun. Orang-orang itu mengatakan bahwa manusia mengalami 8,4 juta
kelahiran. Mereka membuat manusia menjadi anjing, kucing, keledai, dan
sebagainya. Akan tetapi, anjing dan kucing mengalami kelahiran yang berbeda; ada
8,4 juta spesies hewan, sedangkan hanya ada satu spesies manusia. Manusialah
yang mengalami 84 kelahiran.” Baba berkata, “Sesuai rencana drama, orang-orang
Bharata telah melupakan agama mereka. Mereka telah menjadi sepenuhnya tidak suci
pada akhir zaman besi.” Baba telah datang untuk menyucikan Anda pada zaman
peralihan. Ini disebut daratan penderitaan. Nanti, Bharata akan menjadi daratan
kebahagiaan. Sang Ayah berkata, “Oh anak-anak. Anda, anak-anak Bharata, dahulu
adalah penghuni surga. Kemudian, Anda menuruni tangga sepanjang 84 kelahiran.
Anda pasti harus melewati tahapan sato, rajo, dan tamo. Tak seorang pun pernah
menjadi senantiasa bahagia, sehat, dan kaya raya seperti Anda dewa-dewi dahulu.
Bharata dahulu begitu kaya raya! Ada berlimpah berlian dan permata di sana
sebanyak batu-batuan. Setelah dua zaman berlalu, mereka membangun kuil-kuil
besar di jalan pemujaan. Mereka membangun banyak kuil yang begitu megah. Kuil
Somnath adalah yang terbesar. Tidak mungkin hanya ada satu kuil. Raja-raja yang
lain juga membangun berbagai kuil. Kuil-kuil itu habis dijarah. Baba
mengingatkan Anda anak-anak, “Anda dahulu telah dibuat sedemikian kaya.
Sebagaimana maharaja dan maharani, Anda pun dahulu penuh dengan kebajikan luhur,
16 derajat surgawi sempurna.” Dewa-dewi juga bisa disebut “gods/goddesses”,
tetapi Baba telah menjelaskan bahwa hanya ada satu “God” (Tuhan) dan Beliau
adalah Sang Ayah. Ketika Anda menyebutkan “Ishwar” atau “Prabhu”, Anda tidak
mengingat Beliau sebagai Sang Ayah dari semua jiwa. Baba duduk di sini dan
menceritakan kisah kepada Anda: sekarang adalah akhir dari banyak kelahiran Anda.
Ini bukan mengacu pada satu kelahiran saja. Tidak ada medan perang dan
sebagainya. Orang-orang Bharata telah lupa bahwa itu dahulu adalah kerajaan
mereka. Karena mereka telah membuat durasi zaman emas sangat panjang, itu telah
menjadi begitu jauh. Baba datang dan menjelaskan bahwa manusia tidak bisa
disebut Tuhan. Manusia tidak mampu memberikan keselamatan kepada siapa pun. Ada
ungkapan, “Sang Pemberkah Keselamatan Bagi Semua Jiwa, Sang Penyuci jiwa-jiwa
yang tidak suci, hanyalah Yang Esa.” Hanya ada satu Baba yang sejati, yang
mendirikan daratan kebenaran. Orang-orang melakukan pemujaan di jalan pemujaan,
tetapi mereka tidak mengetahui biografi siapa pun yang mereka puja. Inilah
sebabnya, Baba menjelaskan, “Anda merayakan hari kelahiran Shiva, bukan? Sang
Ayah adalah Sang Pencipta dunia baru; Tuhan Sang Pencipta Surga. Beliau
memberikan kebahagiaan tak terbatas. Ada begitu banyak kebahagiaan di zaman emas.
Bagaimana itu didirikan dan siapa yang mendirikannya?” Hanya Babalah yang duduk
dan menjelaskan hal ini. Mengubah penghuni neraka menjadi penghuni surga, yakni
mengubah manusia yang korup menjadi dewa-dewi yang luhur, hanyalah tugas Sang
Ayah. Beliau berkata, “Saya menyucikan Anda anak-anak. Anda menjadi master surga.
Siapa yang menjadikan Anda tidak suci? Rahwana!” Manusia mengatakan bahwa Tuhan
juga mendatangkan penderitaan. Baba berkata, “Saya memberi Anda semua begitu
banyak kebahagiaan sehingga Anda tidak mengingat Tuhan selama setengah siklus.
Kemudian, ketika kerajaan Rahwana dimulai, Anda mulai memuja semua orang. Ini
adalah kelahiran terakhir dari banyak kelahiran Anda.” Beberapa orang bertanya,
“Baba, berapa banyak kelahiran yang telah kami jalani?” Baba menjawab, “Penghuni
Bharata yang termanis, oh jiwa-jiwa, Saya sekarang memberi Anda warisan yang tak
terbatas. Anak-anak, Anda telah menjalani 84 kelahiran. Anda sekarang telah
datang untuk mengklaim warisan Anda sepanjang 21 kelahiran dari Sang Ayah. Tidak
semua jiwa akan datang pada saat bersamaan. Hanya Andalah yang mengklaim status
dinasti surya zaman emas sekali lagi. Artinya, hanya Andalah yang mendengarkan
Sang Ayah yang sejati menyampaikan pengetahuan sejati tentang menjadi Narayana
dari manusia biasa. Ini adalah pengetahuan, sedangkan itu adalah pemujaan. Semua
kitab suci dan sebagainya ditujukan bagi jalan pemujaan. Itu bukan untuk jalan
pengetahuan. Ini adalah pengetahuan spiritual. Sang Jiwa Yang Maha Tinggi duduk
di sini dan menyampaikan pengetahuan ini kepada Anda. Anda anak-anak harus
menjadi berkesadaran jiwa. Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan teruslah
mengingat Saya saja.” Sang Ayah menjelaskan, “Jiwalah yang memiliki sanskara
baik dan sanskara buruk. Sesuai dengan sanskaranya, manusia mengalami kelahiran
yang baik atau buruk.” Sang Ayah duduk di sini dan menerangkan, “Orang ini
dahulu suci, dan sekarang dia telah menjadi tidak suci pada saat dia mencapai
kelahirannya yang terakhir. Hal yang sama juga berlaku untuk Anda. Saya, Sang
Ayah, telah datang ke dunia tua Rahwana yang tidak suci. Saya harus memasuki
badan dari jiwa yang nantinya akan menjadi nomor satu. Hanya jiwa-jiwa dari
dinasti suryalah yang mengalami 84 kelahiran penuh; ini berarti Brahma dan
anak-anak Brahmana yang merupakan ciptaan Brahma.” Sang Ayah menjelaskan hal ini
setiap hari. Untuk berubah dari jiwa-jiwa berintelek batu menjadi berintelek
ilahi tidak semudah berkunjung ke rumah bibi Anda! Oh jiwa-jiwa, sekarang
jadilah berkesadaran jiwa! Oh jiwa-jiwa, ingatlah Sang Ayah Yang Esa dan
ingatlah kerajaan! Tanggalkanlah relasi badan! Semua orang harus mati. Ini
adalah tahapan pensiun bagi semua jiwa. Tak seorang pun selain Sang Satguru Yang
Esa, mampu menjadi Sang Pemberkah Keselamatan Bagi Semua Jiwa. Baba berkata, “Oh
anak-anak Bharata, Andalah yang pertama kali terpisah dari Saya.” Ada ungkapan
bahwa jiwa-jiwa hidup terpisah dari Sang Jiwa Yang Maha Tinggi untuk waktu yang
lama. Anda, orang-orang Bharata yang berasal dari agama dewa-dewi, datang
terlebih dahulu. Jiwa-jiwa dari agama-agama lain menjalani lebih sedikit
kelahiran. Baba duduk di sini dan menjelaskan cara siklus berputar. Meresapkan
ini sangatlah mudah, bahkan bagi mereka yang tidak mampu meresapkan. Jiwa-jiwa
meresapkan segalanya. Jiwa-jiwa menjadi dermawan dan berdosa. Inilah kelahiran
terakhir dari 84 kelahiran Anda. Anda semua berada dalam tahapan pensiun.
Orang-orang yang memasuki tahapan pensiun mengadopsi guru agar bisa menerima
mantra. Anda tidak perlu mengadopsi guru fisik. “Saya adalah Ayah, Pengajar, dan
Guru Anda semua. Anda memanggil-manggil Saya, ‘Oh Sang Penyuci! Shiva Baba!’
Anda sekarang sudah ingat.” Beliau adalah Sang Ayah bagi semua jiwa. Jiwa-jiwa
adalah yang benar dan yang hidup, karena mereka abadi. Peran terekam di dalam
setiap jiwa. Sang Ayah juga adalah Yang Maha Benar dan Yang Maha Hidup. Karena
Beliau adalah Sang Benih pohon dunia manusia, Beliau mengatakan, “Saya
mengetahui permulaan, pertengahan, dan akhir keseluruhan pohon. Inilah sebabnya
Saya disebut Yang Maha Tahu.” Anda juga memiliki seluruh pengetahuan tentang
bagaimana pohon muncul dari Sang Benih. Agar pohon bisa tumbuh, perlu waktu.
Baba mengatakan, “Sayalah Sang Benih. Seluruh pohon mencapai tahapan lapuk total
pada akhirnya. Fondasi dewa-dewi sekarang tidak ada; itu telah menghilang sekali
lagi.” Sang Ayah harus datang ketika agama dewa-dewi telah menghilang. Beliau
mendirikan satu agama dan menginspirasi lenyapnya semua yang lain. Baba
menjalankan pendirian agama dewa-dewi yang asli dan abadi melalui Prajapita
Brahma. Drama ini sudah ditakdirkan; tidak ada akhirnya. Baba datang pada akhir
siklus ketika Beliau harus menyampaikan pengetahuan mengenai permulaan,
pertengahan, dan akhir dunia. Oleh sebab itu, Beliau pasti harus datang pada
zaman peralihan. Anda memiliki satu Ayah. Semua jiwa bersaudara, semuanya
penghuni alam jiwa. Semua jiwa mengingat Sang Ayah Yang Esa. Semua jiwa
mengingat-Nya pada saat menderita. Ada penderitaan di kerajaan Rahwana. Di sini,
semua jiwa mengingat Beliau. Oleh sebab itu, Sang Ayah, Sang Pemberkah
Keselamatan Bagi Semua Jiwa, itu Esa. Hanya ada pujian bagi-Nya. Siapa yang
mampu mengubah Bharata menjadi surga seandainya Baba tidak datang? Pada saat ini,
semua jiwa tamopradhan. Semua jiwa pasti harus mengalami kelahiran kembali.
Kelahiran kembali sekarang terjadi di neraka. Bukan berarti bahwa ada jiwa yang
sudah pergi ke surga. Orang Hindu mengatakan bahwa seseorang yang sudah
meninggal pergi ke surga. Jika jiwa itu sekarang telah pergi ke surga, berarti
tadinya dia pasti berada di neraka. Biarlah kata-kata itu menjadi kenyataan!
Seandainya orang tersebut telah menjadi penghuni surga, lalu mengapa Anda
menyajikan makanan neraka kepadanya? Di Benggala, mereka bahkan menyajikan ikan
dan sebagainya kepada jiwa itu. Apa gunanya jiwa itu memakan makanan semacam itu?
Mereka mengatakan, “Orang itu sudah pergi ke Alam Nirvana.” Baba mengatakan,
“Semua itu bohong. Berhubung jiwa nomor pertama harus menjalani 84 kelahiran,
tak satu pun yang sudah bisa pulang ke rumah.” Sang Ayah berkata, “Tidak ada
kesulitan dalam hal ini. Ada begitu banyak kesulitan di jalan pemujaan.” Selagi
merapalkan nama Rama, mereka merinding. Semua itu adalah jalan pemujaan. Anda
tahu bahwa matahari dan bulan menyinarkan cahaya. Mereka bukan dewa-dewi.
Sesungguhnya, ada Sang Matahari Pengetahuan, sang bulan pengetahuan, dan
bintang-bintang pengetahuan. Itu adalah pujian mereka. Orang-orang kemudian
mengatakan, “Salam hormat kepada Dewa Matahari!” Mereka menganggap matahari
sebagai dewa dan mempersembahkan air kepadanya. Oleh sebab itu, Sang Ayah
menjelaskan, “Semua itu adalah jalan pemujaan dan itu akan terulang kembali.”
Pertama-tama, ada pemujaan yang tak tercemar bagi Shiva Baba, kemudian pemujaan
dewa-dewi berlangsung. Setelah itu, Anda menurun. Dewasa ini, orang bahkan
menyalakan pelita tanah liat di persimpangan jalan. Mereka menaburkan biji wijen
dan padi-padian ke segala penjuru dan melakukan pemujaan di sana. Mereka bahkan
memuja unsur-unsur alam. Mereka juga membuat patung-patung manusia dan memujanya.
Tidak ada pencapaian apa pun dari semua itu. Hanya Anda anak-anaklah yang
memahami hal-hal ini. Achcha.
Kepada anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan
sekarang telah ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang
Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari
untuk dharna:
1. Untuk
menghapus sanskara buruk dari sang jiwa, berlatihlah untuk berkesadaran jiwa.
Inilah kelahiran terakhir dari 84 kelahiran Anda. Sekarang adalah tahapan
pensiun Anda. Oleh sebab itu, buatlah upaya untuk menjadi jiwa dermawan.
2. Tanggalkanlah semua relasi jasmani dan ingatlah Sang Ayah Yang Esa dan
kerajaan. Aduklah pengetahuan tentang Sang Benih dan pohon, serta tetaplah
terus-menerus ceria.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi sosok dukungan dan tetap ringan dan bercahaya selagi memenuhi tanggung
jawab atas tugas luhur mentransformasi dunia.
Jiwa-jiwa yang
merupakan sosok dukungan memikul semua tanggung jawab. Ke mana pun dan dengan
cara bagaimanapun Anda sekarang melangkah, jiwa-jiwa lain akan mengikuti Anda
dengan cara serupa. Ini adalah tanggung jawab Anda. Akan tetapi, tanggung jawab
ini sangat banyak membantu Anda untuk menciptakan tahapan Anda, karena dengan
melakukannya, Anda menerima berkah-berkah dari banyak jiwa, sehingga tanggung
jawab itu menjadi ringan. Tanggung jawab ini mengakhiri rasa lelah Anda.
Slogan:
Dengan
menjaga keseimbangan antara hati dan kepala, Anda menjadi sukses dalam pelayanan.