28.04.21 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, hanya dengan yoga, campuran ketidaksucian dalam diri Anda, jiwa-jiwa,
bisa dihilangkan. Anda kemudian akan menerima warisan penuh dari Sang Ayah. Oleh
sebab itu, tingkatkan kekuatan yoga Anda semaksimal mungkin.
Pertanyaan:
Perbuatan
dewa-dewi dahulu luhur. Mengapa perbuatan semua orang sekarang telah menjadi
korup?
Jawaban:
Karena mereka
telah melupakan agama asli mereka; berhubung orang sudah melupakan agama
(dharma) mereka, maka perbuatan (karma) yang mereka lakukan menjadi korup. Sang
Ayah memberi Anda pemahaman tentang agama sejati Anda. Di samping itu, Beliau
juga memberi tahu Anda sejarah dan geografi seluruh dunia, yang harus Anda
sampaikan kepada semua orang yang lain. Berilah semua orang pengenalan sejati
tentang Sang Ayah.
Lagu:
Lihatlah
wajahmu di cermin hatimu, wahai jiwa.
Om Shanti.
Siapa yang
mengatakan ini dan kepada siapa ini dikatakan? Sang Ayah mengatakan ini kepada
anak-anak yang dijadikan-Nya suci dari tidak suci. Anda anak-anak tahu bahwa
orang-orang Bharata yang dahulu dewa-dewi sekarang telah menyelesaikan siklus 84
kelahiran, dan setelah melewati tahapan satopradhan, sato, rajo, dan tamo, kini
telah menjadi tamopradhan. Sang Ayah, yang sekarang menyucikan jiwa-jiwa yang
tidak suci, berkata, “Tanyalah hati Anda, sudah sejauh mana Anda menjadi
jiwa-jiwa dermawan.” Pada awalnya, ketika Anda masih disebut sebagai dewa-dewi,
Anda adalah jiwa-jiwa yang suci dan satopradhan. Itu disebut agama dewa-dewi
yang asli dan abadi. Sekarang, tidak ada orang Bharata yang menyebut dirinya
berasal dari agama dewa-dewi. Karena mereka telah menjadi tidak suci, mereka
tidak bisa menyebut diri sebagai dewa-dewi. Di zaman emas, dewa-dewi dahulu suci;
itu adalah jalan keluarga yang suci. Sebagaimana raja dan ratu suci, demikian
juga rakyat mereka. Baba mengingatkan orang-orang Bharata, “Anda, yang dahulu
milik jalan keluarga yang suci, berasal dari agama dewa-dewi yang asli dan abadi.”
Itu dahulu disebut surga. Hanya ada satu agama di sana. Maharani dan maharaja
nomor satu adalah Lakshmi dan Narayana. Di sana, itu adalah dinasti mereka, dan
Bharata dahulu sangat kaya raya. Itu adalah zaman emas. Mereka kemudian memasuki
zaman perak. Bahkan pada masa itu, mereka masih disebut dewa-dewi yang layak
dipuja; mereka kesatria. Pertama-tama, ada kerajaan Lakshmi dan Narayana,
kemudian ada kerajaan Sita dan Rama. Dinasti itu juga ada. Sebagaimana di
kalangan umat Kristen, ada Raja Edward I, kemudian ada Raja Edward II, demikian
juga halnya dahulu di Bharata. Itu adalah persoalan 5000 tahun; artinya, dahulu
ada kerajaan Lakshmi dan Narayana, 5000 tahun yang lalu, di Bharata. Akan tetapi,
tak seorang pun mengetahui bagaimana atau kapan mereka memperoleh kerajaan
mereka. Kerajaan dinasti surya itu kemudian menjadi dinasti chandra. Ini karena
mereka harus menuruni anak tangga selagi mengalami kelahiran kembali. Tidak ada
orang yang mengetahui sejarah dan geografi Bharata ini. Sang Ayah adalah Sang
Pencipta, jadi Beliau pastilah Sang Pencipta dunia baru, zaman emas. Sang Ayah
berkata, “Anak-anak, 5000 tahun yang lalu, Anda berada di surga. Bharata ini
dahulu surga, kemudian Anda pergi ke neraka. Dunia tidak mengenal sejarah dan
geografi dunia ini. Mereka hanya mengetahui sejarah masa akhir yang tidak
lengkap. Tak seorang pun mengetahui sejarah dan geografi zaman emas dan perak.”
Bahkan para rishi dan muni dahulu sering mengatakan, “Kami tidak mengenal Sang
Pencipta maupun permulaan, pertengahan, dan akhir ciptaan.” Bagaimana mungkin
ada orang lain yang tahu? Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan hanya kepada
Anda. Hanya di Bharata, Shiva Baba mengambil kelahiran ilahi. Hanya di Bharata,
orang merayakan hari kelahiran Shiva. Setelah hari kelahiran Shiva, pasti ada
hari kelahiran Gita. Kemudian, bersama itu, pasti ada hari kelahiran Krishna.
Akan tetapi, orang-orang Bharata tidak mengetahui makna penting hari kelahiran
ini atau kapan Shiva mengambil kelahiran. Orang-orang dari agama lain bisa
memberi tahu Anda dengan segera, kapan Buddha atau Kristus dilahirkan. Tanyalah
orang-orang Bharata, kapan Shiva mengambil kelahiran, dan tak seorang pun akan
mampu menjawab Anda. Shiva datang di Bharata. Tak seorang pun mengetahui apa
yang dilakukan-Nya ketika Beliau datang. Shiva adalah Sang Ayah dari semua jiwa.
Semua jiwa tak termusnahkan. Jiwa meninggalkan badan tua dan mengambil badan
baru. Ini adalah siklus 84 kelahiran. Dalam kitab-kitab suci, orang telah
menuliskan berbagai cerita tentang 8,4 juta kelahiran. Sang Ayah datang dan
memberi tahu Anda hal-hal yang benar. Akan tetapi, terkecuali Sang Ayah, segala
hal yang mereka katakan mengenai Sang Pencipta dan ciptaan itu tidak benar,
karena ini adalah kerajaan Maya. Pada mulanya, ketika Bharata adalah daratan
keilahian, Anda berintelek ilahi. Ada istana-istana emas bertatahkan berlian.
Baba duduk di sini dan memberi tahu Anda rahasia mengenai Sang Pencipta serta
permulaan, pertengahan, dan akhir ciptaan. Artinya, Beliau memberi tahu Anda
sejarah dan geografi dunia. Orang-orang Bharata tidak tahu bahwa mereka pada
mulanya adalah dewa-dewi. Mereka sekarang telah menjadi tidak suci, jatuh miskin,
dan tak beriman; mereka telah melupakan agamanya sendiri. Ini harus terjadi
sesuai dengan drama. Sejarah dan geografi dunia harus dipahami dengan intelek
Anda. Yang Maha Tinggi adalah Sang Ayah dari semua jiwa, yang tinggal di alam
jiwa. Kemudian, ada alam halus. Ini adalah dunia fisik. Hanya Brahma, Vishnu,
dan Shankar yang tinggal di alam halus. Tidak ada sejarah atau geografi lain
yang bersangkutan dengan mereka. Ada tiga lantai ini. Tuhan itu Esa, ciptaan-Nya
hanya satu, dan siklus ini terus berputar. Anda harus pergi dari zaman emas ke
zaman perak, kemudian ke zaman perunggu dan zaman besi. Perhitungan 84 kelahiran
ini harus ada, tetapi tak seorang pun mengetahuinya. Ini juga tidak disebutkan
dalam kitab suci mana pun. Hanya Anda anak-anak yang memainkan peran 84
kelahiran. Sang Ayah tidak memasuki siklus ini. Hanya anak-anak yang berubah,
dari awalnya suci, kemudian menjadi tidak suci. Inilah sebabnya, mereka
memanggil-manggil, “Baba, datanglah dan sucikanlah kami sekali lagi!” Semua jiwa
memanggil-manggil Yang Esa, “Kami semua telah menjadi tidak bahagia di kerajaan
Rahwana. Datanglah dan bebaskanlah kami! Bawalah kami ke kerajaan Rama!” Selama
setengah siklus, ada kerajaan Rama, dan selama setengah siklus berikutnya, ada
kerajaan Rahwana. Orang-orang Bharata pada awalnya suci, kemudian mereka menjadi
tidak suci. Mereka mulai menjadi tidak suci ketika mereka memasuki jalan dosa.
Itulah saatnya jalan pemujaan dimulai. Anda anak-anak sekarang diberi
pengetahuan ini. Melaluinya, Anda mengklaim warisan kebahagiaan Anda selama
setengah siklus, yaitu untuk 21 kelahiran. Hadiah dari pengetahuan berlanjut
selama setengah siklus. Kemudian, kerajaan Rahwana datang, dan Anda terus
menurun. Anda dahulu tinggal di kerajaan ilahi, kemudian Anda memasuki kerajaan
iblis. Ini juga disebut neraka. Anda dahulu hidup di surga, kemudian setelah
mengalami 84 kelahiran, Anda sekarang berakhir di neraka. Itu adalah daratan
kebahagiaan, sedangkan ini adalah daratan kesengsaraan. Daratan ini 100%
bangkrut. Anda telah mengelilingi siklus 84 kelahiran. Dari layak dipuja,
orang-orang Bharata yang sama itu sekarang telah menjadi pemuja. Ini disebut
sejarah dan geografi dunia. Keseluruhan siklus ini adalah tentang Anda,
orang-orang Bharata. Jiwa-jiwa dari agama-agama lain tidak mengalami 84
kelahiran. Mereka tidak ada di zaman emas. Hanya ada Bharata di zaman emas dan
perak. Ada jiwa-jiwa dari dinasti surya, kemudian dinasti chandra, kemudian
dinasti vaisya, dan kemudian dinasti shudra. Anda sekarang telah menjadi bagian
dari dinasti Brahmana agar bisa menjadi bagian dari dinasti dewa-dewi. Inilah
marga-marga di Bharata. Dengan menjadi Brahmana, Anda sekarang mengklaim warisan
Anda dari Shiva Baba. Sang Ayah sedang mengajar Anda, sama persis seperti yang
dilakukan-Nya 5000 tahun yang lalu. Anda menjadi suci, kemudian Anda menjadi
tidak suci, siklus demi siklus. Anda pergi ke daratan kebahagiaan, kemudian
memasuki daratan kesengsaraan. Selanjutnya, Anda harus pergi ke hunian kedamaian.
Itu juga disebut alam jiwa. Tidak ada manusia yang mengetahui apa hakikat jiwa
atau apa hakikat Sang Jiwa Yang Maha Tinggi. Jiwa adalah bintang, yaitu titik.
Ada ungkapan bahwa titik yang sangat kecil berkilau di tengah-tengah dahi. Itu
adalah titik kecil yang hanya bisa dilihat melalui penglihatan ilahi.
Sesungguhnya, itu tidak bisa disebut bintang, karena bintang sangatlah besar.
Hanya saja, bintang-bintang terlihat sangat kecil karena letaknya sangat jauh.
Ini hanyalah contoh yang diberikan. Jiwa sekecil bintang-bintang yang terlihat
di angkasa. Sang Ayah juga berupa titik. Beliau disebut Sang Jiwa Yang Maha
Tinggi. Pujian Beliau berbeda. Karena Sang Ayah adalah Sang Benih Yang Maha
Hidup dari pohon dunia manusia, maka Beliau memiliki semua pengetahuan. Anda
jiwa-jiwa pada saat ini juga sedang menerima pengetahuan. Jiwa meresapkan
pengetahuan. Peran 84 kelahiran terekam dalam titik yang sedemikian kecil! Itu
juga tak termusnahkan. Anda terus mengelilingi siklus 84 kelahiran. Ini tidak
bisa berakhir. Dahulu ada dewa-dewi, mereka kemudian menjadi iblis, dan sekarang
harus menjadi dewa-dewi sekali lagi. Siklus ini harus terus berputar. Semua hal
yang lain hanyalah “adegan sampingan”. Orang-orang Islam, Buddha, dan sebagainya
tidak mengalami 84 kelahiran. Zaman emas di Bharata dahulu penuh kebenaran dan
kemakmuran. Kemudian, setelah melewati 84 kelahiran, mereka menjadi penuh sifat
buruk. Ini adalah dunia penuh sifat buruk. Dahulu, ada kesucian, kedamaian, dan
kemakmuran, 5000 tahun yang lalu. Baba mengingatkan Anda anak-anak, bahwa hal
yang utama adalah kesucian. Inilah sebabnya, orang memanggil-manggil, “Wahai,
Yang Esa, yang mengubah manusia penuh sifat buruk menjadi tanpa sifat buruk,
datanglah!” Hanya Beliau yang mampu memberikan keselamatan. Itulah sebabnya,
hanya Beliaulah Sang Satguru. Anda sekarang sedang diubah oleh Sang Ayah, dari
pengemis menjadi pangeran, yaitu Anda berubah dari laki-laki biasa menjadi
Narayana dan dari perempuan biasa menjadi Lakshmi. Ini adalah Raja Yoga Anda.
Bharata sekarang sedang menerima kerajaan dari Sang Ayah. Jiwa ini mengalami 84
kelahiran. Jiwa belajar melalui badan; badan tidak belajar. Jiwalah yang membawa
sanskara. Saya, sang jiwa, belajar melalui badan ini. Ini disebut berkesadaran
jiwa. Ketika jiwa terpisah dari badannya, badan itu tak berguna. Jiwa mengatakan,
“Saya sedang berubah menjadi jiwa dermawan.” Manusia menjadi berkesadaran badan
serta mengatakan, “Saya sedang mengerjakan ini.” Anda sekarang mengerti bahwa
Anda adalah jiwa dan bahwa badan Anda itu besar. Saya, sang jiwa, sedang belajar
dengan Tuhan, Sang Ayah. Beliau berkata, “Teruslah mengingat Saya saja.” Anda
dahulu satopradhan di zaman emas, kemudian campuran ketidaksucian mencemari Anda.
Karena Anda tercemar oleh campuran ketidaksucian, maka dari suci, Anda sekarang
telah menjadi tidak suci. Anda kini harus menjadi suci sekali lagi. Itulah
sebabnya, orang mengatakan, “Wahai, Sang Penyuci, datanglah! Datanglah dan
sucikanlah kami!” Sang Ayah menasihati Anda, “Wahai, jiwa-jiwa yang tidak suci!
Ingatlah Saya, Ayah Anda, maka campuran ketidaksucian Anda akan dihilangkan dan
Anda akan menjadi suci.” Ini disebut yoga kuno. Campuran ketidaksucian akan
terbakar habis melalui ingatan ini, yaitu melalui api yoga. Hal yang utama
adalah berubah dari tidak suci menjadi suci. Para sadhu, orang-orang suci, dan
sebagainya, semuanya tidak suci. Hanya Sang Ayah yang menunjukkan jalan untuk
menjadi suci kepada Anda, “Teruslah mengingat Saya saja! Jadilah suci dalam
kelahiran terakhir ini. Selagi makan, berjalan, dan beraktivitas, teruslah
mengingat Saya saja, karena Sayalah Sang Kekasih dari Anda semua, jiwa-jiwa.
Saya menjadikan Anda suci, kemudian Anda menjadi tidak suci.” Semua pemuja
adalah kekasih. Sang Kekasih mengatakan, “Anda boleh melakukan perbuatan, tetapi
biarlah intelek Anda terus mengingat Saya, maka dosa-dosa Anda akan terhapus.”
Inilah upaya yang harus Anda lakukan. Oleh sebab itu, Anda harus mengingat Sang
Ayah agar bisa mengklaim warisan Anda. Mereka yang sangat banyak mengingat
Beliau akan menerima warisan lebih besar. Inilah perziarahan ingatan. “Mereka
yang lebih banyak mengingat Saya akan menjadi suci dan kemudian menjadi kalung
bunga di leher Saya.” Ada pohon silsilah semua jiwa yang tercipta di alam jiwa.
Itu disebut pohon jiwa-jiwa. Ini adalah pohon fisik. Semua jiwa harus turun dari
alam jiwa secara berurutan, kemudian terus menurun. Pohon ini begitu besar!
Jiwa-jiwa datang kemari untuk memainkan peran mereka. Semua jiwa adalah aktor
dalam drama ini. Jiwa-jiwa tak termusnahkan, demikian juga peran mereka. Anda
tidak bisa bertanya, kapan drama ini diciptakan; itu berlanjut secara abadi.
Orang-orang Bharata pada awalnya merasakan kebahagiaan, kemudian mereka
menderita kesengsaraan, dan selanjutnya harus pergi ke hunian kedamaian. Baba
kemudian akan mengirim Anda ke daratan kebahagiaan. Upaya apa pun yang Anda
masing-masing lakukan, Anda akan menerima status sesuai dengan itu. Baba sedang
mendirikan kerajaan. Anda semua akan mengklaim status di kerajaan sesuai dengan
upaya yang Anda lakukan saat ini. Di zaman emas, jumlah manusia pasti jauh lebih
sedikit. Pohon agama dewa-dewi yang asli dan abadi itu kecil. Semua yang lain
pasti sudah mengalami kehancuran. Agama dewa-dewi yang asli dan abadi sedang
didirikan, artinya gerbang menuju surga sedang dibuka. Lima ribu tahun yang lalu,
surga juga didirikan setelah peperangan ini berakhir. Semua lainnya yang tak
terhitung jumlahnya itu lenyap. Itu disebut perang yang membawa berkah. Sekarang,
gerbang neraka terbuka, sedangkan nanti, gerbang surga akan terbuka. Baba
membuka gerbang menuju ke surga sedangkan Rahwana membuka gerbang menuju ke
neraka. Baba memberi Anda warisan sedangkan Rahwana mengutuk Anda. Dunia tidak
mengetahui hal-hal ini. Saya menjelaskan hal-hal ini kepada Anda, anak-anak.
Bahkan Menteri Pendidikan pun menginginkan pengetahuan tak terbatas yang hanya
bisa diberikan oleh Anda. Akan tetapi, Anda tersamar; tak seorang pun mengenali
Anda. Anda sedang mengklaim kerajaan Anda dengan kekuatan yoga. Anda tahu
bagaimana Lakshmi dan Narayana mengklaim kerajaan mereka. Ini disebut zaman
penuh berkah dan manfaat, ketika Sang Ayah datang dan menyucikan semua jiwa.
Krishna tidak disebut sebagai “Ayah” oleh semua jiwa. Hanya Yang Esa yang tak
berwujud jasmani yang disebut Sang Ayah. Ingatlah Sang Ayah Yang Esa dan juga
jadilah suci. Anda benar-benar harus membuang sifat-sifat buruk. Bharata dahulu
adalah daratan kebahagiaan tanpa sifat buruk. Sekarang, ini adalah daratan
kesengsaraan penuh sifat buruk dan tak bernilai sepeser pun. Inilah sandiwara
drama yang harus diresapkan oleh intelek Anda, dan bantulah orang lain
meresapkan hal ini juga. Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari
untuk dharna:
1. Jadilah
suci dengan mengingat Baba dan jadilah kalung bunga di leher Beliau. Bahkan
selagi melakukan perbuatan, tetaplah mengingat Baba dan jadilah penakluk
perbuatan berdosa.
2. Lakukanlah upaya
penuh untuk menjadi jiwa dermawan. Tanggalkanlah kesadaran badan dan jadilah
berkesadaran jiwa.
Berkah:
Semoga Anda
menerima paspor kepuasan dari semua orang dengan cara lulus dengan pujian
sebagai permata kepuasan.
Anak-anak yang
selalu puas terhadap diri sendiri, terhadap upaya mereka, terhadap pelayanan
mereka, dan terhadap koneksi mereka dengan keluarga Brahmana, disebut sebagai
permata-permata kepuasan. Anak-anak yang selalu menang dalam hal menjaga agar
diri mereka dan orang lain tetap puas, selagi menjalin koneksi dengan semua jiwa,
adalah mereka yang menjadi bagian dari rosario kemenangan. Agar bisa lulus
dengan pujian, Anda perlu mendapatkan paspor kepuasan dari semua orang. Untuk
mengklaim paspor ini, Anda hanya perlu meresapkan kekuatan toleransi dan
kekuatan akomodasi.
Slogan:
Jadilah penuh
belas kasih, dan selagi melayani jiwa-jiwa yang lelah dan putus asa, berilah
mereka dukungan.